Bolehkah Terdakwa Mencabut BAP di Persidangan?
Bolehkah Terdakwa Mencabut BAP di Persidangan?
Interrogation Room

Selamat malam Pak Boris Tampubolon, apabila tersangka memberikan BAP karena ditekan atau mengalami kekerasan apakah ia secara hukum boleh mencabut BAP tersebut di persidangan?

Intisari:

Mencabut BAP di persidangan itu boleh. BAP tersangka yang dibuat di bawah tekanan atau kekerasan adalah tidak sah. Apalagi secara hukum, yang menjadi fakta hukum adalah apa yang disampaikan di persidangan, BUKAN yang disampaikan di BAP.

Penyiksaan dan/atau tekanan dari penegak hukum saat memeriksa tersangka/terdakwa adalah tidak dibenarkan hukum. Sebab selain merupakan bentuk tindak pidana penganiayaan juga merupakan bentuk pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia. (Segera laporkan oknum tersebut ke propam untuk pelanggaran etiknya da/atau ke polisi untuk tindak pidananya).

Menurut hukum, tersangka atau terdakwa berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim. Dasar Hukumnya, Pasal 52 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) berbunyi:

“Dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan dan pengadilan, tersangka atau terdakwa berhak memberikan keterangan secara bebas kepada penyidik atau hakim”

Prinsipnya, agar pemeriksaan dapat mencapai hasil yang tidak menyimpang daripada yang sebenarnya, maka tersangka atau terdakwa harus dijauhkan dari rasa takut. Oleh karena itu, wajib dicegah adanya paksaan atau tekanan terhadap tersangka atau terdakwa (lihat penjelasan Pasal 52 KUHAP).

Apabila saat diperiksa polisi (di BAP) tersangka mengalami penyiksaan atau tekanan sehingga dengan terpaksa memberikan keterangan yang tidak benar di dalam BAP, maka tersangka/terdakwa bisa mencabut (menyatakan tidak benar) keterangan dalam BAP tersebut di persidangan dengan menyampaikan alasan disiksa dan ditekan tadi.

Sebab menurut KUHAP, yang menjadi fakta hukum adalah yang disampaikan di persidangan BUKAN  di BAP. Jadi tidak usah terpaku dengan BAP.

Prinsipnya kalau isi BAP itu benar maka akui, tapi jika tidak benar sampaikan tidak benar. Dasar hukumnya, Pasal 189 ayat 1 KUHAP, berbunyi:

“Keterangan terdakwa ialah apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri”.

Berdasarkan uraian di atas, maka bisa disimpulkan mencabut BAP yang diperoleh dari penyiksaan atau tekanan itu boleh. Apalagi secara hukum, yang menjadi fakta hukum adalah apa yang disampaikan di persidangan, BUKAN yang disampaikan di BAP.

Sekian semoga bermanfaat.

Dasar Hukum:

  • Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

About The Author

Boris Tampubolon

Boris Tampubolon, S.H. is an Advocate and Legal Consultant. He is also the Founder of Law Firm Dalimunthe & Tampubolon Lawyers. He made this website with the aim to provide all information related of law, help and defend you in order to solve your legal problem.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

Kembalikan Uang Korupsi Apakah Menghapuskan Pidananya
Pembukaan Aset Disita/DIblokir Yang Tidak Ada Kaitan Dengan Perkara Pidana Korupsi
Bisakah Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang Diproses Bila Pidana Asal Ternyata Adalah Sengketa Perdata
Bagaimana Penghitungan Nilai Mata Uang Asing Dalam Menentukan Besaran Uang Pengganti?
Bagaimana Putusan Hakim Terhadap Penuntutan JPU Yang Ternyata Ne Bis In Idem?
Bagaimana Putusan Hakim Terhadap Penuntutan JPU Yang Ternyata Ne Bis In Idem?
Pahami Alat Bukti Dalam Hukum Pidana Menurut KUHAP
Kelalaian Dalam Menerbitkan Surat Yang Didasari Surat Palsu Tidak Bisa Dipidana, Kalau?

Video Gallery

Pengacara Dito Mahendra Bakal Ajukan Eksepsi Terkait Senpi Ilegal
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan akan melanjutkan sidang terdakwa Dito...

Berita

WhatsApp Image 2024-01-26 at 17.23.59
Dito Mahendra Koleksi Senjata Api, Pengacara Ibaratkan Seperti Koleksi Benda Elektronik atau Otomoti
TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Dito Mahendra, Boris Tampubolon mengatakan dakwaan jaksa terhadap kliennya kurang jelas. Ia berujar seharusnya...

Buku

buku
STRATEGI MENANGANI DAN MEMENANGKAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN (PERSPEKTIF ADVOKAT)
Para advokat atau praktisi hukum sudah sepatutnya memiliki keahlian penanganan perkara yang mumpuni sehingga dapat...